Friday 6 April 2007

Ulang Tahun Bunda

ULANG TAHUN BUNDA

“Met Ultah Bunda.” Bunda mengangguk gembira. Wajahnya berbinar – binar penuh semangat ketika Ayah, Mas Andre, Mbak Shinta, Aku juga Beta ngucapin selamat sambil menyorongkan kado masing – masing.

Habis menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Ayah meminta Bunda membuka kado saat itu juga. Awalnya Bunda sempat menolak dan minta untuk makan aja dulu, tapi Ayah memaksa. Akhirnya Bunda mengalah. Dia membuka kado dari Ayah terlebih dahulu.

Sebuah gaun tidur terawang berenda – renda warna hitam dari bahan sutra. Indah sekali. Aku dan Beta saling berpandangan dan tersenyum bersamaan. Ayah sok romantis, desis Beta. Mas Andre yang suaminya Mbak Shinta hanya tersenyum ketika Mbak Shinta menyikutnya. “Minta gaun yang sama tuh.” Celetukku.

“Huss.” Mbak Shinta melihatku melotot. “Rasain.” Celetuk Beta. Aku balas melotot ke arahnya. Beta cekikikan.

Satu set perhiasan dari Mas Andro dan Mbak Shinta. Sebuah kalung dengan batu permata pada liontinnya. Cincinya juga bermata permata. Semuanya dari emas putih. Perhiasan yang sudah lama diimpikan Bunda. Mata Bunda menyiratkan kebahagiaan dan terima kasih yang teramat sangat.

Sekarang giliran kado dariku. “Selamat Ulang Tahun Bunda tercinta.” Sebuah kertas ucapan yang pertama kali terpegang oleh Bunda. Bunda kemudian merobek seluruh pembungkus kado. Semua menahan nafas. Ach cuma sebuah album foto. Semua menghela nafas lega. Tapi tiba – tiba Mama menjerit histeris. Semua orang kaget. Mereka ingin tahu foto apa yang telah kusisipkan dalam album hingga Bunda menjerit histeris. Sebuah album foto lama yang telah ku setting ulang. Semuanya foto – foto lama Bunda. Ada Almarhum Eyang yang lagi nampang sebelum berangkat perang, Bunda dan kucing persinya, Bunda dengan dot dan popok. Juga foto – foto kenangan Bunda saat pacaran dengan Ayah. Lalu apa istimewanya ?

Eih jangan salah, foto – foto itu aku dapetin hunting dari Eyang jauh – adik eyang almarhum, Pakde Sus yang dah lama nggak baikan sama Bunda, dari LVRI – kantor veteran yang nyimpan foto – foto Eyang saat jaman perjuangan, ngejar – ngejar Pak Fino petugas kearsipan dan dokumentasi ITB buat minta diijinin merepro foto – foto Ayah dan Bunda saat sama – sama aktif di kampus.

..........................tell me if you interesting............


No comments: